Animator One Piece – Kemarahan fans One Piece kembali membara. Sosok Sanji, karakter yang di kenal sebagai pria sopan terhadap wanita dan tulang punggung kru Topi Jerami dalam urusan dapur, menjadi pusat perdebatan panas. Namun, kali ini bukan soal kekuatan atau kisah masa lalunya—melainkan bagaimana ia di gambarkan dalam episode terbaru. Bahkan, salah satu animator One Piece akhirnya angkat bicara, membalas kritik pedas yang di anggap tak masuk akal.
Adegan Kontroversial yang Meledak di Media Sosial
Semua bermula dari penayangan episode terbaru One Piece yang menampilkan Sanji dalam situasi yang di anggap “tidak konsisten dengan karakternya.” Beberapa fans menuduh Toei Animation menggambarkan Sanji terlalu “lemah”, terlalu “terobsesi wanita”, dan “kehilangan martabat”. Adegan ketika Sanji berteriak histeris demi menyelamatkan wanita, padahal dalam pertarungan dia tampak enggan bertindak, menuai kritik pedas.
Komentar-komentar di media sosial meledak: “Sanji ini bukan lagi Black Leg, tapi simps leg!” atau “Karakter development Sanji di rusak!”. Tapi benarkah Toei Animation telah merusak karakter ikonik ini slot thailand bet 100?
Animator Buka Suara: “Kalian Nonton dengan Emosi, Bukan Otak”
Salah satu animator senior yang bekerja di departemen animasi One Piece akhirnya bersuara lewat akun X (sebelumnya Twitter). Dalam cuitannya yang kini viral, ia menulis:
“Sanji adalah karakter kompleks. Bukan robot. Dia punya prinsip, trauma, dan sisi manusiawi. Tapi fans justru memperlakukannya seperti karakter satu di mensi.”
Tidak hanya itu, sang animator juga menyindir para penonton yang terlalu cepat menghakimi:
“Kalian terlalu gampang terpancing. Adegan itu di bangun berdasarkan naskah manga yang di tulis Oda sendiri. Kalau kalian marah, marahlah ke Oda, bukan ke kami yang cuma menggambar sesuai arahan.”
Reaksi Netizen: Terbelah Antara Mendukung dan Mengamuk
Respons netizen pun terbagi dua. Sebagian mendukung penuh sang animator karena menganggap fans terlalu baper dan mudah kecewa. Mereka menyebut bahwa Sanji justru di tampilkan lebih manusiawi karena tetap memegang prinsipnya, bahkan saat nyawanya terancam. Tapi sebagian lain merasa bahwa Toei sengaja membesar-besarkan sisi “komedi romantis” Sanji, membuatnya tampak tak berguna di tengah perang besar.
Apakah Karakter Sanji Benar-Benar Berubah?
Jika di lihat secara jernih, Sanji tidak berubah. Ia tetap menjadi pria yang tak akan pernah menyakiti wanita, bahkan jika itu membahayakan nyawanya sendiri. Ia tetap memilih melindungi, bukan menghancurkan. Tapi interpretasi visual dari Toei dan gaya animasi yang hiperbolik memang bisa membuat emosi penonton mudah tersulut. Dan seperti kata animatornya sendiri, mungkin yang berubah bukan Sanji—melainkan ekspektasi fans yang terlalu tinggi dan tak lagi sabar dalam menikmati cerita.